Senin, 16 April 2012

PERDAGANGAN INTERNASIONAL “ PERDAGANGAN INTERNASIONAL INDONESIA DENGAN JEPANG AMERIKA DAN JERMAN “

PERDAGANGAN INTERNASIONAL
PERDAGANGAN INTERNASIONAL INDONESIA DENGAN JEPANG
AMERIKA DAN JERMAN “


NAMA                    :         YOAN ASTRIANA
KELAS / NPM        :         2 D D 0 3 / 38210630
JURUSAN              :         MANAJEMEN PEMASARAN







PERDAGANGAN INTERNASIONAL INDONESIA DENGAN JEPANG, AMERIKA DAN JERMAN.
Perdagangan Internasional ialah, perdagangan yang dilakukan lintas negara. Negara memproduksi sebagian kebutuhannya sendiri dan mengekspor kelebihannya, kemudian menimpor apa yang tidak diproduksinya.
Alasan negara melakukan perdagangan internasional didasari oleh teori keuntungan komparatif ( comparative advantage ). Namun secara sederhana ialah adanya perdagangan akan menciptakan spesialisasi, yaitu setiap negara dapat menspesialisasikan pada barang dan jasa. Spesialisasi akan meningkatkan produktivitas, yang dalam jangka panjang akan meningkatkan standar hidup semua negara yang terlibat didalamnya. Perdagangan internasional merupakan jalan untuk menuju kemakmuran negara-negara.
Teori Keuntungan Komparatif
Teori ini dimunculkan pada akhir abad ke-18 dan pada awal abad ke-19. Zaman ini melahirkan beberapa teori ekonomi klasik yang dipelopori oleh Adam Smith (1723-1790), Jean Baptist Say (1767-1832), David Ricardo (1772-1823) dan Robert Malthus (1766-1834). Pemikiran kaum klasik telah mempelopori pemikiran sistem perekonomian liberal. Para tokoh di zaman ini mempunyai pandangan kuat atas tatanan kehidupan ekonomi masyarakat. Bahwa, aktivitas individu maupun aktivitas-aktivitas satuan usaha harus diberi kebebasan untuk mengurus kepentingan mereka dan untuk memperbaiki kedudukannya di bidang ekonomi. Keterlibatan pemerintah yang selalu mengatur segala sesuatu tidak banyak bermanfaat di banding adanya persaingan bebas (free competition). Karena produksi, konsumsi dan pembagian kekayaan pada dasarnya telah ditentukan menurut hukum-hukum ekonomi yang terjadi dalam kehidupan masayrakat. Sehingga implementasinya, peran negara mungkin bisa diminimalisasi dan bisa di hilangkan. Berdasarkan teori tersebut indonesia telah melakukan perdagangan internasional dengan berbagai macam negara untuk mengoptimalkan keuntungan komparatif yang dimilikinya.
a.   Perdagangan Internasional Indonesia dengan Jepang

Bagi Indonesia, Jepang merupakan negara mitra dagang terbesar dalam hal ekspor-impor Indonesia. Ekspor Indonesia ke Jepang bernilai US$ 23.6 milyar (statistic pemerintah RI), sedangkan impor Indonesia dari Jepang adalah US$ 6.5 milyar sehingga bagi Jepang mengalami surplus besar impor dari Indonesia (tahun 2007).

Komoditi penting yang diimpor Jepang dari Indonesia adalah :
-        Minyak
-        Gas alam cair
-        Batu bara
-        Hasil tambang
-        Udang
-        Pulp
-        Tekstil dan produk tekstil
-        Mesin
-        Perlengkapan listrik, dll.
Di lain pihak, barang-barang yang di ekspor Jepang ke Indonesia meliputi mesin-mesin dan suku cadang, produk plastik dan kimia, baja, perlengkapan listrik, suku cadang elektronik, mesin alat transportasi dan suku cadang mobil.

b.   Perdagangan Internasional Indonesia dengan Amerika

Menurut CIA World Fact Book, hingga 2005 ekspor Indonesia ke AS ditaksir sekitar US$ 9,62 milyar per tahun dengan komoditas migas, elektronik, kayu lapis, tekstil dan karet. Sedangkan impor AS adalah US$ 4,16 milyar dengan komoditas utama mesin, bahan kimia, bahan makanan. Data dari CIA ini berdekatan dengan data resmi BPS eskpor Indonesia ke AS 2005 US$ 9,87 milyar (11,5 % total ekspor) sedangkan impo dari AS US$ 3,88 milyar (6,7 %).

c.    Perdagangan Intenasional Indonesia dengan Jerman

Dengan sejumlah potensi serta perkembangan yang signifikan di berbagai bidang baik domestik, regional maupun internaisonal, Indonesia tetap merupakan negara sahabat yang penting dan strategis bagi Bremen umumnya dan Jerman khususnya. Banyak komoditi Indonesia yang diimpor oleh Jerman seperti kopi, tembakau, besi, mebel, minyak kelapa sawit, ikan dan produk periklanan, tekstil dan produk tekstil, dan berbagai komoditi lainnya masuk melalui pelabuhan Bremen. Sebaliknya komoditi Jerman yang diimpor Indonesia melaui Bremen antara lain mobil dan komponen otomotif lainnya, bahan baku kimia, produk farmasi. Menurut lembaga statistik Jerman, nilai perdagangan Indonesia dengan Bremen pada tahun 2009 mencapai 125,2 juta Euro.

KESIMPULAN :

Kesimpulannya ialah banyak negara terutama Indonesia menjadikan perdagangan internasional sebagai salah stu faktor utama untuk meningkatkan GDP. Meskipun perdagangan internasional telah terjadi selama ribuan tahun, dampaknya terhadap kepentingan ekonomi, sosial dan politik baru dirasakan beberapa abad belakangnan, perdagangan internasional pun turut mendorong Industrialisasi, kemajuan transportasi, globalisasi dan kehadiran perusaahn multinasional.
abad belakangan. Perdagangan internasional pun turut mendorong Industrialisasi, kemajuan transportasi, globalisasi, dan kehadiran perusahaan multinasional.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar