Rabu, 16 November 2011

TUGAS 3 KEWIRAUSAHAAN 2 (MINGGU 3)


TUGAS 3 KEWIRAUSAHAAN 2
 
       I.          PENDAHULUAN

·        Latar Belakang Masalah

Ruang lingkup, proses terbentuknya kewirausahaan

·        Tujuan

Menjelaskan ruang lingkup dan proses terbentuknya kewirausahaan, karakter, ciri umum, dan nilai-nilai hakiki kewirausahaan

     II.          ISI...................................................................................................................................

    III.          REFERENSI....................................................................................................................


  IV.          PENUTUP......................................................................................................................

·       Kritik
·       Saran


MINGGU 3
TUGAS 3

I.                ISI

1.    Disiplin ilmu kewirausahaan dan perkembangannya ?

Kewirausahaan adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang nilai , kemampuan , dan perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan hidup untuk memperoleh peluang dengan berbagai resiko yang mungkin akan dihadapinya. Dulu kewirausahaan dianggap hanya dapat dilakukan melalui pengalaman langsung di lapangan dan merupakan bakat yang dibawa sejak manusia lahir, sehingga kewirausahaan tidak dapat dipelajari dan diajarkan. Sekarang kewirausahaan bukan hanya urusan lapangan tapi merupakan disiplin ilmu yang dapat dipelajari dan diajarkan. Seseorang yang memiliki bakat kewirausahaan dapat mengembangkan bakatnya melalui pendidikan. Oleh karena itu untuk menjadi wirausaha yang sukses, memiliki bakat saja tidak cukup tapi juga harus memiliki pengetahuan tentang segala aspek yang akan ditekuninya.
Dilihat dari perkembangannya, sejak awal abad 20, kewirausahaan sudah diperkenalkan di beberapa Negara, misalnya di Belanda dikenal dengan nama “ondermer”, di Jerman dikenal dengan nama “unternehmer”. Di beberapa Negara, kewirausahaan memiliki banyak tanggung jawab antara lain tanggung jawab dalam mengambil keputusan yang menyangkut kepemimpinan teknis, kepemimpinan organisasi dan komersial, penyediaan modal, penerimaan dan penanganan tenaga kerja dan lain-lain. Kemudian pada tahun 1950an , pendidikan kewirausahaan mulai dirintis di beberapa Negara seperti di Eropa, Amerika, dan Kanada. Sedangkan di Indonesia, pendidikan kewirausahaan masih terbatas pada beberapa sekolah atau perguruan tinggi tertentu.

Sumber : Drs Suryana, M.Si. “Kewirausahaan, Pedoman Praktis : KIat dan Proses menuju sukses , “Penerbit Salemba Empat “

Sumber :
http://id.shvoong.com/business-management/2000473-disiplin-ilmu-kewirausahaan/


2.    Kewirausahaan dilihat dari berbagai sudut pandang ?

Pandangan Ahli Ekonomi Menurut ahli Ekonomi, wirausaha adalah orang yang mengombinasikan faktor-faktor produksi seperti sumber daya alam, tenaga kerja, material, dan peralatan lainnya untuk meningkatkan nilai yang lebih tinggi dari nilai sebelumnya. Wirausaha juga merupakan orang yang memperkenalkan perubahan-perubahan, inovasi, dan perbaikan produksi lainnya. Dengan kata lain, wirausaha adalah seseorang atau sekelompok orang yang mengorganisasikan faktor-faktor produski , sumber daya alam, tenaga, modal dan keahlian untuk tujuan memproduksi barang dan jasa.
Pandangan ahli manajemen Wirausaha adalah seseorang yang memiliki kemampuan dalam menggunakan dan mengombinasikan sumber daya seperti keuangan, material, tenaga kerja, keterampilan untuk menghasilkan produk, proses produksi, bisnis, dan organisasi usaha baru (Marzui Usman, 1997 :3).
Pandangan Psikolog Wirausaha adalah orang yang memiliki dorongan kekuatan dari dalam dirinya untuk memperoleh suatu tujuan serta suka bereksperimen untuk menampilkan kebebasan dirinya di luar kekuasaan orang lain.

Sumber : Drs Suryana, M.Si “Kewirausahaan, Pedoman Praktis : Kiat dan Proses Meuju Sukses” , Penerbit Salemba Empat.

Sumber:
http://id.shvoong.com/business-management/2000474-kewirausahaan-dilihat-dari-berbagai-sudut/


3.    Tujuan pembentukan wirausaha ?

·        Meningkatkan jumlh para wirausaha yang berkualitas.
·        Mewujudkan kemampuan dan kemantapan para wirausaha untuk menghasilkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.
·        Membudayakan semangat sikap, perilaku, dan kemampuan kewirausahaan di kalangan pelajar dan masyarakat yang mampu, handal, dan unggul.
·        Menumbuh kembangkan kesadaran dan orientasi kewirausahaan yang tangguh dan kuat terhadap para siswa dan masyarakat.




4.    Peran pendidikan dalam pembentukan wirausahawan ?

Pendidikan memiliki pengaruh yang cukup signifikan dalam hal penanaman semangat kewirausahaan. Perguruan Tinggi terutama sekolah bisnis sebagai tempat berlangsungnya pendidikan formal yang mendukung kewirausahaan akan mendorong individu menjadi seorang wirausahawan. Pilihan untuk berwirausaha akibat faktor pendidikan disebabkan mahasiswa mendapatkan pengetahuan mengenai kewirausahaan. Pengetahuan tersebut sebagian besar diperoleh dari mata kuliah yang memang fokus dalam pembentukan jiwa wirausaha. Kewirausahaan dapat dipelajari pula dari seminar, pelatihan, kompetisi rencana bisnis, maupun Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) melalui usaha mencari dana saat akan mengadakan kegiatan tertentu. Pendidikan yang lebih tinggi pun akan membawa seorang individu untuk memiliki rekan banyak sehingga memiliki jaringan sosial yang lebih luas yang diperlukan untuk mengembangkan usaha, mampu melakukan analisis mengenai tindakan yang harus dilakukan ketika menghadapi masalah, dan cenderung berpikir panjang untuk melihat permasalahan dari berbagai aspek. Sehingga mendapatkan penyelesaian masalah yang sesuai. Pendidikan akan memberikan masukan bagi individu mengenai pengalaman-pengalaman yang pernah dirasakan orang lain yang kemudian dapat digunakan sebagai sumber pembelajaran bagi individu ketika ia memutuskan untuk berwirausaha.


5.    faktor-faktor pemicu kewirausahaan ?

David C. McClelland, mengemukakan bahwa kewirausahaan (entrepreneurship) ditentukan oleh:

·        Motif berprestasi (achivement)
·        Optimisme (optimism)
·        Sikap-sikap nilai (value attitudes)
·        Status Kewirausahaan (entrepreneurial status)

Ibnoe Soedjono dan Roopke, menyatakan bahwa proses kewirausahaan atau tindakan kewirausahaan (entrepreneurial action) merupakan fungsi dari:
·        Property Right (PR)
·        Competenc/ability (C)
·        Incentive (I)
·        External Environment (E)
Kemampuan berwirausaha (entrprenuerial) merupakan fungsi dari perilaku kewirausahaan dalam mengkombinasikan kreativitas, inovasi, kerja keras, dan keberanian dalam menghadapi resiko untuk memperoleh peluang.

II.              REFERENSI

1.      Sumber: http://id.shvoong.com/business-management/2000473-disiplin-ilmu-kewirausahaan/
2.      Sumber: http://id.shvoong.com/business-management/2000474-kewirausahaan-dilihat-dari-berbagai-sudut/



III.            PENUTUP

Kritik :
Memulai wirausaha tidak selalu mengikuti produk yang laku dipasaran atau mengikuti trend, tetapi bagaimana menciptakan suatu produk dengan inovasi baru dan membuat konsumen tertarik dengan produk tersebut

Saran :
Keinginan seseorang untuk mencapai tujuan tertentu dan dengan keberanian untuk memulai berwiraswasta.