TUGAS 1 KEWIRAUSAHAAN 2
I. PENDAHULUAN
· Latar Belakang Masalah
Kewirausahaan
· Tujuan
Menjelaskan pengertian dan konsep-konsep dasar kewirausahaan
II. ISI...................................................................................................................................
III. REFERENSI....................................................................................................................
IV. PENUTUP......................................................................................................................
· Kritik
· Saran
MINGGU 1 DAN 2
TUGAS 1
II. ISI
1. Hakikat dan konsep dasar kewirausahaan ?
Kewirausahaan pertama kali muncul pada abad 18 diawali dengan penemuan-penemuan baru seperti mesin uap, mesin pemintal, dll. Tujuan utama mereka adalah pertumbuhan dan perluasan organisasi melalui inovasi dan kreativitas. Keuntungan dan kekayaan bukan tujuan utama. Secara sederhana arti wirausahawan (entrepreneur) adalah orang yang berjiwa berani mengambil resiko untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan. Berjiwa berani mengambil resiko artinya bermental mandiri dan berani memulai usaha, tanpa diliputi rasa takut atau cemas sekalipun dalam kondisi tidak pasti. (Kasmir, 2007 : 18).
Pengertian kewirausahaan relatif berbeda-beda antar para ahli/sumber acuan dengan titik berat perhatian atau penekanan yang berbeda-beda, diantaranya adalah penciptaan organisasi baru (Gartner, 1988), menjalankan kombinasi (kegiatan) yang baru (Schumpeter, 1934), ekplorasi berbagai peluang (Kirzner, 1973), menghadapi ketidakpastian (Knight, 1921), dan mendapatkan secara bersama faktor-faktor produksi (Say, 1803).
Beberapa definisi tentang kewirausahaan tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:
Kewirausahaan didefinisikan sebagai bekerja sendiri (self-employment). Seorang wirausahawan membeli barang saat ini pada harga tertentu dan menjualnya pada masa yang akan datang dengan harga tidak menentu. Jadi definisi ini lebih menekankan pada bagaimana seseorang menghadapi resiko atau ketidakpastian
Jean Baptista Say (1816)
Seorang wirausahawan adalah agen yang menyatukan berbagai alat-alat produksi dan menemukan nilai dari produksinya.
Frank Knight (1921)
Wirausahawan mencoba untuk memprediksi dan menyikapi perubahan pasar. Definisi ini menekankan pada peranan wirausahawan dalam menghadapi ketidakpastian pada dinamika pasar. Seorang wirausahawan disyaratkan untuk melaksanakan fungsi-fungsi manajerial mendasar seperti pengarahan dan pengawasan
Joseph Schumpeter (1934)
Wirausahawan adalah seorang inovator yang mengimplementasikan perubahan-perubahan di dalam pasar melalui kombinasi-kombinasi baru. Kombinasi baru tersebut bisa dalam bentuk :
- Memperkenalkan produk baru atau dengan kualitas baru,
- Memperkenalkan metode produksi baru,
- Membuka pasar yang baru (new market),
- Memperoleh sumber pasokan baru dari bahan atau komponen baru, atau
- Menjalankan organisasi baru pada suatu industri. Schumpeter mengkaitkan wirausaha dengan konsep inovasi yang diterapkan dalam konteks bisnis serta mengkaitkannya dengan kombinasi sumber daya. Penrose (1963) Kegiatan kewirausahaan mencakup indentifikasi peluang-peluang di dalam sistem ekonomi. Kapasitas atau kemampuan manajerial berbeda dengan kapasitas kewirausahaan.
Harvey Leibenstein (1968, 1979)
Kewirausahaan mencakup kegiatan-kegiatan yang dibutuhkan untuk menciptakan atau melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar belum terbentuk atau belum teridentifikasi dengan jelas, atau komponen fungsi produksinya belum diketahui sepenuhnya.
Israel Kirzner (1979)
Wirausahawan mengenali dan bertindak terhadap peluang pasar.
Entrepreneurship Center at Miami University of Ohio
Kewirausahaan sebagai proses mengidentifikasi, mengembangkaan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi resiko atau ketidakpastian.
Peter F. Drucker
Kewirausahaan merupakan kemampuan dalam menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Pengertian ini mengandung maksud bahwa seorang wirausahan adalah orang yang memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru, berbeda dari yang lain. Atau mampu menciptakan sesuatu yang berbeda dengan yang sudah ada sebelumnya.
Zimmerer
Kewirausahaan sebagai suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan (usaha).
Kewirausahaan sebagai suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan (usaha).
KESIMPULAN :
Yang bisa ditarik dari berbagai pengertian tersebut adalah bahwa kewirausahaan dipandang sebagai fungsi yang mencakup eksploitasi peluang-peluang yang muncul di pasar. Eksploitasi tersebut sebagian besar berhubungan dengan pengarahan dan atau kombinasi input yang produktif. Seorang wirausahawan selalu diharuskan menghadapi resiko atau peluang yang muncul, serta sering dikaitkan dengan tindakan yang kreatif dan innovatif. Wirausahawan adalah orang yang merubah nilai sumber daya, tenaga kerja, bahan dan faktor produksi lainnya menjadi lebih besar daripada sebelumnya dan juga orang yang melakukan perubahan, inovasi dan cara-cara baru.
2. Pengertian kewirausahaan ?
Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah peluang, penciptaan dan pengelolaan usaha. Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh Richard Cantillon (1755) dan dipopulerkan oleh J.B. Say (1803) untuk menggambarkan para pengusaha yang mampu memindahkan sumber-sumber daya ekonomis dari tingkat produktivitas rendah ketingkat produktivitas yang lebih tinggi dan menghasilkan lebih banyak lagi.
Menurut Joseph C. Shumpeter (pakar ekonomi modern) bahwa wirausaha adalah pelaku utama dalam pembangunan ekonomi, dan fungsinya adalah untuk melakukan inovasi atau menciptakan kombinasi-kombinasi baru. Wiraswasta berarti orang yang memiliki sifat-sifat keberanian, keutamaan, keteladanan dalam mengambil resiko yang bersumber pada kemampuan sendiri. Seorang wirausaha adalah orang yang kreatif dan inovatif serta mampu mewujudkan untuk peningkatan kesejahteraan diri, masyarakat dan lingkungannya. Kreatif bila ia mampu menciptakan sesuatu yang baru atau mengadakan sesuatu yang belum ada. Inovatif bila ciptaannya itu memiliki ciri-ciri khusus yang tidak dimiliki oleh ciptaan orang lain.
Menurut McClelland, dkk, wirausaha adalah orang-orang yang memiliki dorongan
berprestasi yang sangat kuat. Hal ini dapat dilihat pada:
1) Kebutuhan berprestasi
2) Rasa tanggung jawab yang tinggi
3) Memiliki resiko yang moderat
4) Adanya persepsi terhadap keyakinan untuk sukses
5) Menerapkan umpan balik sebagai dorongan
6) Energik
7) Orientasi masa depan
8) Keahlian dalam organisasi
9) Orientasi uang sebagai simbol keberhasilan
3. Karakteristik dan sifat wirausaha ?
Karakteristik wirausaha :
Beberapa karakteristik wirausaha yang dikenal dengan istilah 10D dari Bygrave 1994:
a. Dream artinya seorang wirausaha mempunyai visi bagaimana keinginan terhadap masa depan pribadi dan bisnisnya. Dia harus memiliki kemampuan untuk mewujudkan keinginan tersebut.
b. Decisiveness artinya seorang wirausaha adalah orang yang bekerja cepat. Mereka membuat keputusan dengan cepat dan penuh perhitungan. Kecepatan dan ketepatan dalam mengambil keputusan adalah kunci keberhasilan bisnisnya.
c. Doers artinya begitu seorang wirausaha mengambil keputusan maka ia langsung menindaklanjuti. Mereka melaksanakan kegiatan yang ia sanggupi secepat mungkin, tidak menyia-nyiakan kesempatan.
d. Determination artinya seorang wirausaha melaksanakan kegiatan dengan penuh perhatian. Dia memiliki rasa tanggung jawab tinggi dan tidak mau menyerah walaupun dia dihadapkan pada rintangan yang tidak mungkin diatasi.
e. Dedikasi artinya dedikasi seorang wirausaha terhadap bisnisnya sangat tinggi, kadang-kadang dia mengorbankan hubungan kekeluargaan, bekerja tidak mengenal lelah, dan semua perhatian dan kegiatan dipusatkan untuk kegiatan bisnisnya.
f. Devotion artinya seorang wirausaha mencintai pekerjaan bisnisnya lebih dari yang lain sehingga ia berhasil dengan efektif.
g. Details artinya seorang wirausaha harus memperhatikan faktor-faktor kritis secara detail dan tidak mengabaikan sekecil apapun faktor yang menghambat usahanya.
h. Destine artinya seorang wirausaha bertanggung jawab terhadap nasib dan tujuan yang hendak dicapai. Dia merupakan yang mandiri, tidak tergantung pada orang lain.
i. Dollars artinya seorang wirausaha tidak mengutamakan kekayaan atau uang tetapi uang merupakan ukuran kesuksesan bisnisnya.
j. Distribute artinya seorang wirausaha bersedia mendistribusikan kepemilikan bisnisnya terhadap orang-orang kepercayaannya.
Sifat wirausaha :
a. Percaya diri : keyakinan, ketidak tergantungan, individualitas, optimisme.
b. Berorientasikan tugas dan hasil : kebutuhan akan prestasi berorientasi laba,
c. ketekunan dan ketabahan, tekad kerja keras, mempunyai dorongan kuat, dan inisiatif.
d. Pengambil resiko : kemampuan mengambil resiko, suka pada tantangan.
e. Kepemimpinan : bertingkah laku sebagai pemimpin dapat bergaul dengan orang lain
menanggapi saran2 dan kritik.
menanggapi saran2 dan kritik.
f. Keorsinilan : inovatif dan kreatif fleksible, punya banyak sumber rerba bisa.
g. Berorientasi ke masa depan.
III. REFERENSI
IV. PENUTUP
Kritik :
Bertingkah laku baik sesama wirausaha dalam bersaing.
Saran :
Wirausaha harus percaya diri, mempunyai tanggung jawab, dan bisa mengambil keputusan dengan baik dan benar. Harus menerima resiko dan bersaing dengan cara sehat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar