Kamis, 08 Desember 2011

TUGAS 12 KEWIRAUSAHAAN 2 (minggu 12)


TUGAS 12 KEWIRAUSAHAAN 2


       I.          PENDAHULUAN

·       Latar Belakang Masalah

Mempertahankan jiwa kewirausahaan
·       Tujuan

Menjelaskan bagaimana mempertahankan jiwa kewirausahaan

     II.          ISI...................................................................................................................................

    III.          REFERENSI....................................................................................................................

  IV.          PENUTUP......................................................................................................................

·       Kritik
·       Saran


MINGGU 12
TUGAS 12

II.              ISI

1.      Terminologi kewirausahaan (Intrapreneurship) ?

Beberapa tahun belakangan ini topik intrapreneurship semakin popular. Dari sekian banyak masih ada kekeliruan dalam memahami konsep yang mendasari intrapreneurship tersebut. Kebanyakan definisi yang ada menyebutkan bahwa intrapreneurship tidak lepas dari aktivitas-aktivitas entrepreneurial yang sesuai dengan persetujuan organisasi dan komitmen sumber daya untuk tujuan inovatif. Pada dasarnya pokok tujuan intrapreneurship adalah mengembangkan semangat entrepreneurial dalam ikatan organisasi, sekaligus menciptakan iklim guna tercapainya kesejahteraan.
·        Intrapreneur : Seorang entrepreneur di dalam sebuah organisasi yang telah ada. Biasanya dilakukan karena organisasi tersebut telah tumbuh besar dan kurang fleksibel.
·        Intrapreneurship : Kebiasaan mengembangkan bisnis baru di dalam struktur organisasi yang ada (Stoner, 1995)
·        Entrepreneur
Orang yang berusaha mendirikan usaha baru/organisasi baru 

 
2.      Kebutuhan akan sifat kewirausahaan dalam organisasi ?

Banyak perusahaan menyadari akan pentingnya sifat kewirausahaan dalam organisasinya (Peter dan Waterman dalam bukunya A Passion of Excellence).
Kebutuhan akan kewirausahaan semakin meningkat dikarenakan munculnya permasalahan seperti :
1. Semakin banyak pesaing yang mempunyai keunggulan.
2. Ketidakpercayaan akan metode-metode tradisional dalam manajemen.
3. Banyak SDM berpotensi hengkang dan lebih memilih menjadi wirausaha.

3.      Hambatan yang terjadi ?

Hambatan-hambatan yang biasanya dialami oleh perusahaan adalah tidak efektifnya penerapan teknik tradisional manajemen pada pengembangan suatu bidang baru. Pemahaman tentang hambatan-hambatan tersebut merupakan hal yang penting dalam membantu perkembangan kewirausahaan perusahaan mengingat hal tersebut merupakan kunci dasar penumbuhan iklim inovasi.
Faktor-faktor yang mendukung utuk tercapainya keberhasilan inovasi-inovasi menurut James Brian Quinn (1995) adalah :
1. Iklim inovasi dan visi
2. Orientasi pasar
3. Organisasi yang tetap datar dan kecil
4. Proses belajar interaktif

4.      Elemen spesifikasi strategi intrapreneurship ?

Memperhatikan pertimbangan-pertimbangan berikut ini :
1. Perusahaan yang mempromosikan pertumbuhan pegawai akan dapat merekrut orang-orang yang memiliki kemampuan terbaik.
2. Tantangan di era tahun 2000-an ini adalah pelatihan kembali para manajer untuk menjadi guru, pelatih dan mentor.
3. Orang-orang dengan kemampuan terbaiknya mencari perusahaan terbaik yang menyediakan program bonus.
4. Wewenang manajemen akan degantikan oleh suatu jaringan, dicirikan oleh koordinasi dan dukungan horizontal.
5. Intrapreneurship dalam korporasi memperbolehkan seorang pegawai.
6. Mendapatkan kepuasan dari pengembangan ide-idenya tanpa resiko meninggalkan perusahaan.
7. Perusahaan-perusahaan besar mengambil pelajaran dari bisnis kecil dan belajar bagaimana bisa fleksibel, mendorong inovasi, serta membakar semangat pegawainya.

5.      Penghapusan mitos tentang intrapreneurial ?

Ada kesamaan mendasar antara entrepreneur dengan intrapreneur. Akibatnya mitos-mitos keliru tentang entrepreneur menulari juga intrapreneur.
Mitos : motivasi utama dari seorang entrepreneur (intrapreneur) adalah keinginan untuk kemakmuran, karenanya uang adalah tujuan utama.
Kenyataan : motivasi utama dari entrepreneur (intrapreneur) adalah proses inovasi : kebebasan dan kemampuan adalah motivasi utama, uang hanya sebuah alat dan symbol kesuksesan.
Mitos : entrepreneur adalah pengambil resiko tinggi – mereka adalah penjudi yang memainkan taruhan besar.
Kenyataan : wirausaha adalah seorang yang realistis dengan mengambil resiko menengah. Karena ia memperhitungkan resiko yang dihadapi

6.      Analisis kasus kewirausahaan di tempat kerja (intrapreneurship) ?

Intrapreneurship umumnya dimulai dari karyawan dalam sebuah organisasi yang mempunyai sebuah ide bisnis atau inovasi. Mereka (yang mempunyai ide bisnis) dapat mengemukakan ide bisnis mereka pada direktur. Direktur kemudian memisahkan dia dari core perusahaan dan memberikan sumber daya untuk melaksanakan idenya. Jadi singkatnya “Intrapreuneur” adalah implementasi sifat entreupreneurship yang dilakukan oleh seorang pekerja dalam sebuah perusahaan.



III.            REFERENSI



IV.           PENUTUP

KRITIK :

Dalam mengembangkan usaha kita hrus membina kerja sama dengan mitra kerja.

SARAN :

Harus serius dan berhati-hati dalam mengelola perusahaan dan kita harus memperhatikan perkembangan dunia usaha diluar.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar